Kemolekan Wanita Dayak di Bawah Garis Katulistiwa
Tabloid Online – Pontianak, Kalimantan Barat, Kalimantan adalah salah satu pulau di Indonesia yang dilalui oleh garis Katulistiwa, tepatnya di kota Pontianak, Ibu Kota Provinsi Kalimantan Barat. Kalimantan Barat sendiri adalah salah satu Provinsi yang dihuni oleh banyak suku bangsa, salah satunya adalah Suku Dayak yang terkenal dengan beragam kebudayaan dan Wanita Dayak yang terkenal sangat peramah.
Berbicara tentang Suku Dayak kita tidak akan lepas dari Wanita Dayaknya yang memiliki daya pikat serta mempesona, sehingga bisa memikat kepada siapa saja yang memandangnya. Tak hanya itu, Wanita Dayak juga terkenal dengan sifat keramahannya, sehingga mengundang banyak wisatawan yang datang ke Tanah Borneo hanya untuk melihat dan menyaksikan kemolekan Wanita Dayak yang melegenda.
Selalu Mengamalkan Nasehat Leluhurnya
Sebuah realitas terjadi ketika salah satu Redaksi Media Online dari tabloidjournalist.com Bangka Belitung yang berkesempatan chating melalui akun WhatsApp dari salah satu wanita berdarah Dayak Kalimantan Barat yang saat ini tinggal di Kota Pontianak. Dalam tulisanya di akun WhatsAppnya itu ia menyampaikan bahwa, dari sejak belia Wanita Dayak selalu diajarkan untuk bersikap ramah terhadap sesama, berlaku sopan dan santun serta pemaaf tanpa memandang dari kalangan mana yang ia kenal, terlebih lagi kepada orang yang lebih tua.
“ Dari sejak belia kami selalu diajarkan untuk selalu bersikap ramah, sopan santun oleh orang tua tua kami, dan saling memberi maaf bila ada diantara kita yang khilaf, karena menurut orang tua kami, setiap manusia tak pernah luput dari khilaf,” tulis Wanita Dayak yang akrab dipanggil Mey.
“ Ajaran yang kami dapatkan dari leluhur kami melalui bapak ibu kami, selalu kami terapkan dan kami amalkan, karena kebaikan apapun yang perbuat terhadap orang lain, itu sama halnya kita telah berbuat kebaikan terhadap diri kita senidiri,” tuturnya.
Saat disinggung perihal kecantikan dan kemolekan alami atas penampilan Wanita Dayak, Mey mengatakan bahwa apa yang ada pada diri semua manusia adalah pemberian serta karunia dari Yang Maha Kuasa.
“ Cantik itu karunia Allah dan pujian itu kan relatif Bang, orang yang menyukai sesuatu sudah pasti dia akan memberikan pujian kepada apa yang ia sukakan itu, namun secara global wanita Dayak lebih cenderung memakai ramuan tradisional dalam merawat dirinya, seperti lulur misalnya, kami lebih memilih untuk memakai dari tumbuhan yang diramu sedemikian rupa lalu kami gunakan, itu juga nasehat dari pada leluhur kami,” paparnya.
Sayangnya obrolan melalui pesan singkat WhatsApp itu tidak berlangsung lama, karena Wanita Dayak yang bernama lengkap Meysa Kimy itu harus berangkat ke beberapa tempat usaha miliknya yang ia tekuni selama ini.
“ Baik Bang aku minta ijin dulu karena aku harus berangkat ke tempat kerja, dan jangan lupa ikut jadi anggota Diamond Seller ya, itu dapat komisi lho,” ajaknya saat mengakhiri obrolanya. Minggu (20/10) siang. ( Hendra Wijaya )